Kita Tak Dapat Memilih

Saat seorang insan terlahir didunia, dia tak pernah meminta atau memilih dari rahim siapa dia dilahirkan, melalui ayah yang mana dia diciptakan, dari kota mana, dari negara mana, warna kulit apa, bagus atau buruk rupa, tak ada kekuasaan insan untuk menentukan hidup sesuai yang dia inginkan sehingga sempurna dan tentu menyenangkan bagi sang insan.

Saat tumbuh dan mulai menjalani kehidupan nyatapun insan tak dapat memilih sesuai yang dia ingin kan, boleh jadi dia merencanakan dan mempunyai cita-cita yang terus dia upayakan dan perjuangkan dengan sepenuh jiwa dan raganya…..
tapi…………… pada akhirnya dia harus tunduk pada sebuah kenyataan hidup yang harus dia tempuh….. sakit……perih……beraat…..penuh kekecewaan….. penuh derita……….

Seorang insan tak pernah menginginkan dia jadi seorang yatim, seorang piatu, seorang pelacur, seorang majusi, seorang nasrani ataupun yahudi, seorang janda, seorang penjahat, seorang pengkhianat bahkan orang gila…….!!



Tapi apa yang terjadi dan harus dijalani dalam hidup ini adalah sebuah keharusan yang bagaimanapun kita berupaya menghindari yang tak diinginkan insan manapun…………………. pada akhirnya kita tetap didalam kondisi yang telah ditetapkan TUHAN untuknya.

Pada akhirnya kita tak bisa memilih cerita hidup, kita tak bisa menentukan jalan hidup yang sanggup kita jalani.
Ada kata bijak bahwa semua rintangan adalah bentuk ujian yang harus dijalani seorang hamba, semua untuk menguji mana diantara hamba2 itu yang benar2 beriman……..

Tapi TUHAN ku…………. bila seorang insan sudah sekian lama menjalani dan berusah menjadi insan yang baik, ternyata dia sudah tidak sanggup dan tidak dapat bertahan, hingga kadang ia harus jatuh pada sebuah kesalahan atau dosa katakan, apakah ia harus terus menjalani semua liku hidup yang tak sanggup lagi dijalaninya……??!

Akankah doa-doa yang telah terkirimkan terbalaskan nanti di kehidupan yang abadi…? Haruskah dia terbentur-bentur lagi sampai benar-benar tak kuasa menjalani kehidupan ini…? Kemana lagi dia akan meminta dan bersandar kecuali hanya pada Mu? Selama ini dia telah bersandar dan berharap pada MU ……..
ya Robb… yang mendidik hamba dengan penuh kasih dan kelembutan …….. Selama ini dia telah memohon dengan sepenuh hati keharibaan Mu ………
wahai Ar Rahman-Rahim……………. Selama ini dia telah berusah mencintaiMu
wahai AL Badi’……………………………… Dia pun tlah menyadari bahwa semua yang ia lakukan hanya karena kehendakMU, dan kebaikan yang ia lakukan taklah cukup sebagai bentuk syukur pada MU………………
Wahai Al Karim……………………………., Dia menyadari lebih sering lalai dan melupakan Mu dan bahkan mungkin “mendua”kan MU, tapi dia terus merindukanMu…..ya Robb….. dia terus berharap HANYA PADAMU ya Ghoni………
Duhai yang MAHA TAHU ……
Duhai yang MAHA KASIH …..
Duhai yang MAHA RAHMAN..….
Duhai yang MAHA SABAR……
Tolonglah dia……tolonglah dia ya Robb……………..
Selamatkan dia dengan kuasaMU……………..
Selamatkan dia dengan Kelemahlembutan dan kasihMu……..
Tak ada yang dapat menolongnya kecuali HANYA ENGKAU……………!!!!
KECUALI HANYA ENGKAU…………!!!!!
Janganlah Engkau murka padanya dengan membiarkannya menjalani semua dengan penuh keputusasaan…..
Janganlah habis kesabaranMu untuknya dengan tak menghiraukannya dan membiarkan dia menjalani hidup tanpa bimbinganMu
Jangan Engkau benci padanya dengan mengunci mati hati dan pendengarannya.
Karena hanya Engkaulah………….Hanya Engkau Yang mampu menolongnya, tak ada yang lain……tak ada yang lain…………….

Komentar

Postingan Populer